Oukoku e Tsuzuku Michi Bab 6

Bab 6 Belajar Bersama Wanita Memesona

 

Tubuhku tengah terguncang.

Sangat berisik, biarkan aku tidur lebih lama.

Kapan terakhir kali aku tidur di kasur lembut dan selimut hangat?

Ini mungkin pertama kalinya selama hidupku.

Aku tak ingin momen kebahagiaan tertinggiku terganggu.

Sampai sekarang, aku akan bangun pada suara sedikit pun, kalau tidak, aku tidak akan mampu bertahan.

Tapi saat ini, tak ada bahaya di sini.

“Cepat bangun. Matahari sudah terbenam. Berapa lama kau berencana untuk tidur~”

Aku mendengar suara nyaman seperti bunyi bel di telingaku.

Suara itu, ingin aku bangun tapi sebaliknya itu membuatku mengantuk….

“BANGUN!”

Bersamaan dengan suara itu, aku merasa mengambang, lalu kaget itu menyebabkanku untuk melompat.

“Whoa!”

Bingung, aku melihat di sekitarku.

Sepertinya aku terlempar ke langit-langit dan jatuh di ranjang.

Kekuatan manusia super.

“Aku ingin kau membangunkanku agak lembut.”

Aku memandang wanita cantik di depanku dengan mata mencela.

Pemilik rumah ini, si vampir cantik, Lucy, dengan tangan di pinggul, mendesah.

“Aku membangunkanmu dengan lembut tapi kau nggak bangun-bangun, kan? Tak ada ampun bagi orang-orang yang tidur sepanjang hari.”

Sepanjang hari? Setelah pertarungan, dia membawaku ke ranjang….

“Kau tertutup keringat dan lulus dari keperjakaan, kan?”

“…kau tahu persis apa yang kupikirkan, huh.”

Lucy dengan bangga melengkungkan dadanya yang disangga oleh gaun hitamnya.

“Tak ada yang lebih mudah dibaca untuk pikiran seorang bocah H.”

“Apa aku tidur sepanjang hari setelah itu?”

“Yup, kau kehilangan kesadaran di bawahku kemarin. Katakan apa yang kau suka tapi kurasa diserang oleh seorang wanita dan berteriak dan pingsan.”

“Kau akan membutuhkan pendidikan pada bagian itu juga,” aku mendengarnya mengatakan itu tapi aku mengabaikannya.

Tentu saja itu terlalu menyedihkan, pingsan di bawah seorang wanita tapi kupikir memiliki Lucy sebagai pasangan pertamaku adalah terlalu intens.

Aku merasa bahwa bukan hanya air maniku, tetapi juga hidupku sedang diperas.

 

“Baiklah, mari kita mulai belajar.”

Setelah dia menyelesaikan persiapannya, Lucy memecahkan es.

Kami duduk tatap muka di meja dengan hanya cahaya bulan yang masuk dari jendela sebagai pencahayaan.

Wajah putih bersih dengan sinar aneh di dalam ruang gelap gulita.

Itu suasana rapat rahasia tapi sayangnya, rumah ini tidak layak disebut terang.

Aku memberitahu Lucy sebanyak-banyaknya tapi dia mengatakan kata-kata mirip vampir seperti “Mata dapat melihat lebih baik dalam gelap, kan?”

“Untuk pengetahuan umum kita harus mulai dengan geografi. Berapa banyak yang kau tahu?”

Dunia yang aku tahu adalah desa dan kota tertentu dan….

“Itu kota terdekat namanya itu seperti apel atau sesuatu. Perkemahan kami dekat tempat itu. Ada sebuah desa arah utara dari situ tapi tak ada di sana, tapi ada petani miskin jadi aku tidak ingat namanya. Kalau kau ke kiri dari sana ada sebuah desa besar, sih.”

“Tunggu, tunggu, tunggu dulu!”

Lucy memotong pembicaraanku dengan wajah terkejut.

“Bicaralah pada tingkat yang lebih tinggi. Seperti, negara atau benua.”

Aku tak tahu apa yang dia bicarakan.

“Apa kau mungkin… tidak tahu apa negara ini?”

“Negara? Kalau maksudmu Istana Kerajaan maka itu di kota dekat di mana aku dibesarkan, ada banyak tentara dan menjengkelkan untuk bertarung dengan kesatria sehingga tak seorang pun sampai di dekat situ.”

“Tidak! Itu nama! NAMA!”

“Negara ya negara, itu memiliki sebuah istana, apakah itu bahkan punya nama?”

Diam mengalir.

“Aku tidak berpikir kau jadi begini…. Jadi anak ini tak tahu apa-apa selain bertarung, ya? Kalau orang itu masih hidup dia akan sedih melihat bahwa hal semacam ini diperbolehkan.”

“Apa yang kau gumamkan?”

“Dengarkan!”

Lucy berdiri tegak.

“Aku akan mengebormu dengan pengetahuan yang diperlukan untuk seseorang mulai sekarang! Sampai kau belajar itu semua, aku tidak akan membiarkanmu untuk meninggalkan hutan ini jadi ingatlah itu dalam-dalam.”

“Bahkan tanpa itu aku masih bisa hi….”

“Ini untuk hidup sebagai manusia! Nah mari kita mulai sekarang.”

Ini adalah waktu yang sulit bagiku, yang tak pernah menerima ceramah selama hidupku.

Alasan mengapa aku dapat dengan patuh mendengarkan adalah janji Lucy “Kalau kau mau mendengarkan dengan baik kita akan melanjutkan apa yang kita lakukan kemarin.”

Tak ada yang seefektif godaan wanita cantik untukku yang memiliki wanita baru dikenal.

Dunia diatur seperti ini.

Pertama, geografi. Benua kita hidup disebut [Benua].

Untuk sebelah barat benua ada laut, dikatakan ada negeri lain di luar itu tapi karena tak ada yang benar-benar melihat itu, tinggal sebagai tidak lebih dari legenda.

Selatan berakhir di laut. Demikian juga, tidak diketahui apa yang melampaui laut ini.

Utara berakhir di tanah dingin yang intens, tanah tandus dikatakan tandus tanpa henti tapi tak ada manusia yang mungkin bisa memastikan itu.

Ujung timur adalah tanah liar, tanah tak beradab di mana banyak barbar bertarung untuk keagungan, rumor mengatakan bahwa ada negara lain atau peradaban di luar itu.

Lalu, di tengah-tengah benua ada Pegunungan Besar, puncaknya yang begitu tinggi diselimuti kabut yang tertutup salju abadi bahkan di musim panas. Hal itu membuat dinding yang tak bisa diinjak.

Pegunungan membentang dari dekat laut barat ke luar negeri biadab ke timur, tetapi ada tempat istirahat di dua tempat: satu sebelum laut barat, dan lainnya, sedikit timur dari pusat benua, sebelum mencapai wilayah dari suku-suku liar.

Masing-masingnya itu disebut “Daratan Barat” dan “Daratan Tengah”, membentuk hubungan penting antara benua utara dan selatan yang dipisahkan oleh pegunungan yang tak seorang pun selain orang-orang gunung bisa menyeberang.

Daratan Tengah, khususnya, adalah bagian penting dari tanah tempat pencairan salju dari Pegunungan Tengah berkumpul, menjadi Great Teries dan sungai North Teries, memisahkan selatan dan utara, melintasi benua dan mengalir ke laut barat, memberikan kehidupan di mana pun itu lewat.

Kemudian, ada dua kekuatan besar membelah benua utara dan selatan antara mereka.

Sisi utara dari Pegunungan Besar diperintah oleh [Federasi Olga], diberkahi dengan saluran tanah besar dan lebih dari dua puluh juta penduduk, meskipun bagian itu ditempati tidak banyak karena sebagian besar lahan selain pantai dan daerah sekitar North Teries sebagian besar padang gurun, dan wilayah utara khususnya adalah sangat dingin selama musim dingin.

Raja Jutland menjabat sebagai pemimpin Federasi, tapi karena daerahnya layak huni dalam kekuasaan besar itu dihiasi dengan kota-kota dan desa-desa serta sulit dijangkau oleh kontrol pusat karena jaraknya.

Itulah sebabnya sistem federal digunakan, di mana masing-masing daerah mengumpulkan kekuatan untuk diri mereka sendiri.

Masing-masing daerah selama bertahun-tahun dulu diatur dengan stabil di bawah aristokrasi menggunakan sistem feodal.

Selama masa damai, setiap daerah dan bangsawan mempertahankan tentara mereka sendiri, tetapi selama masa perang, mereka bergabung bersama-sama di bawah panglima tertinggi, membentuk tentara federal.

Ini adalah negara yang kuat dengan kekuatan nasional dan militer yang kuat, namun karena wilayah besar, daerah berkembang, khususnya wilayah timur yang paling dekat dengan tanah barbar dan keras utara dikatakan memiliki tingkat rendah ketertiban umum.

Dengan sejarah 500 tahun sejak didirikan, itu adalah salah satu kekuatan besar tradisional.

Di sisi lain dari pegunungan, sisi selatan dikuasai oleh [Kekaisaran Garland] yang juga besar dan memiliki empat puluh juta orang populasinya. Kecuali salah satu bagian dari wilayah itu gurun dan daerah berhutan lebat, itu hangat dan memiliki banyak tanah sehingga itu daerah sangat dihuni.

Karena daerah pesisir dan daerah sekitar Teries khususnya berkembang dengan baik dalam hal pertanian dan industri, itu negeri perdagangan aktif.

Kekaisaran terpusat, di bawah pemerintahan Kaisar Garland III, telah dalam beberapa tahun terakhir menjadi negara militeristik, memperluas dengan menganeksasi negara-negara yang menghiasi selatan pegunungan satu per satu.

Ada sistem aristokrasi, tetapi dengan kebijakan kaisar saat ini, kekuatan berpengaruh bangsawan melemah dan berkonsentrasi pada Kediaman Kekaisaran.

Adapun militer, selain satu bagian yang disisihkan untuk menjaga ketertiban umum mereka semua bersatu sebagai Tentara Kekaisaran, perintah dilakukan oleh personel di bawah kontrol langsung dari kaisar.

Ini menyatakan dirinya negara yang paling kuat di benua itu, tetapi karena banyak kelompok etnis yang secara militer ditekan selama ekspansi, ada perbedaan pendapat internal yang kuat dan kesenjangan ekonomi yang besar.

Penindasan berlanjut hingga hari ini, menjadi salah satu sumber kerusuhan.

Yang ini, maka, milik merekakah Hutan Erg?

Jawabannya adalah tidak.

Daratan Tengah di mana letak Hutan Erg, daerah dataran 400 km sebelah utara-selatan dan 100 km timur-barat, bukan milik Kekaisaran maupun Federasi, tapi dihiasi dengan negara-negara kecil.

Populasi Daratan Tengah dikatakan delapan jutaan, tapi banyak negara kecil sering perang dan bentuk aliansi dengan satu sama lain sehingga populasi dan perbatasan sering berubah.

Meskipun mengandung hulu dua sungai besar dan memiliki iklim yang hangat, pertempuran antara negara-negara berebut untuk tambang, kota, dan pelabuhan sungai terus terjadi di dataran tengah, karena itu tidak memiliki pembangunan tingkat tinggi.

Juga, karena negara itu telah lama menjaga permusuhan, sulit untuk membayangkan politik pemersatu muncul di tanah ini.

Situasi ini menghasut masuknya tentara bayaran bertindak sebagai perampok dan pedagang swasta bertindak sebagai penipu bertujuan untuk menaikkan harga, lanjut memburuknya ketertiban umum.

Lalu, negara di mana Hutan Erg terletak adalah “Kerajaan Triea”, sebuah negara kecil di bagian barat, negara yang mengatur 300 ribu orang.

Segera utara dari itu adalah “Kerajaan Arcland”, itu adalah negara dengan 200 ribu orang tradisional yang bertentangan.

 

“Bisakah kau mengerti sampai di sini?”

“Sesuatu berbunyi di dalam kepalaku.”

Sementara pada waktu istirahat, aku meminum air hangat dan menarik napas.

“Aku mengerti bahwa dunia jauh lebih besar daripada yang kupikirkan, dengan banyak orang-orang dan kota-kota.”

“Itu benar, itu berarti duniamu sampai sekarang terdiri dari sebuah kota kecil di sebuah negara kecil di dataran kecil.”

Diberitahu itu, aku merasa lesu, seakan diberitahu bahwa keberadaanku juga kecil.

“Mou! Jangan merasa lesu! Aku ingin kau tahu dunia itu luas. Ini bukan berarti aku ingin menggodamu karena tidak tahu!”

Lucy memelukku dari belakang.

Dia menekan dalam-dalam payudaranya terhadapku dengan sengaja.

Dia berpikir bahwa aku akan terhibur dengan ini.

Dia tidak salah sama sekali, sih.

Aku membawa tanganku ke belakangku untuk menyentuh payudaranya tapi dia cepat-cepat melepaskan.

“Kita akan mengakhiri pelajaran geografi di sini.”

Dia mengabaikan wajah murungku dan melanjutkan.

“Aku akan membuatmu belajar bagaimana membaca huruf. Kau tidak memiliki banyak pengetahuan umum, pula. Kau tak tahu apa-apa selain bertarung, benar. Masih ada jalan panjang di depanmu.”

Sekarang kami sudah sejauh ini, tidak ada alasan bagiku untuk menolak.

Bagaimanapun, aku akan tinggal di sini dengan dia untuk sementara waktu, aku sudah memutuskan untuk menerima bimbingan sampai akhir.

Tapi sebelum itu, ada satu pertanyaan penting.

“Bolehkah aku makan sesuatu? Aku belum makan apa-apa sejak kemarin.”

Aku tidak punya apa-apa untuk dimakan sejak siang kemarin sebelum melawan Lucy.

Karena kami hanya berencana untuk di hutan selama 1~2 hari aku tidak punya makanan tambahan, makanan kelompok semuanya ditutupi otak dan darah jadi tentu saja aku merasa ogah memakannya.

Lucy menatapku kosong dan berkata….

“Aku… tidak memiliki makanan?”

“Wha! Bagaimana bisa kau tidak memiliki makanan!?”

Lucy menunjuk jarinya ke arahku.

Begitu ya, dia mengatakan makanannya adalah darahku.

“Tapi tetap saja, aku akan mati tanpa makanan, ayo cari makan dulu.”

Dengan bantuan dari Lucy, aku pergi ke dalam kegelapan pekat, mengambil sayuran dari ladang dan memasak dalam panci.

Meskipun mengatakan dia tidak membutuhkan makanan, ia memiliki keahlian dalam memasak, dan mengaduk panci panas tampak sangat bahagia.

Hidup semacam ini mungkin tidak begitu buruk.

Sebuah rumah yang aman, makanan, dan seorang wanita cantik menjagaku.

Seakan-akan, apa lagi yang bisa kau mau dari ini?

Aku harus berterima kasih kepada Lucy untuk ini.

Permintaan maaf kepada para tentara bayaran, tapi aku senang dia menjemputku.

Kami sebagai sebuah kelompok hanya untuk uang saja, jadi aku tidak merasakan ketertarikan pada tingkat emosional.

Bukan fragmen pikiran seperti “Balas dendam~”.

Ini bukan berarti bahwa aku sangat tak berperasaan.

Aku melakukan yang terbaik untuk melawan Lucy, dan dikalahkan.

Apa boleh buat jika mereka tewas dalam kehancuran berikutnya.

Tapi kebanyakan dari semua, itu adalah kesalahan untuk membandingkan kehidupan beberapa orang sarat ketombe dan Lucy yang cantik dengan berat yang sama.

“Hm? Apakah ada sesuatu yang salah?”

“Tidak ada. Hanya saja kupikir aku ingin kau mengajariku soal perempuan.”

Lucy meletakkan jari ke bibirnya.

“Benar, ada banyak yang harus kuajari padamu tentang itu juga. Kurangnya skill-mu dan cepat tanggap mungkin sembuh dengan beberapa latihan praktek, tapi… baik, tentang ukuran alatmu tidak ada yang bisa kita lakukan selain menunggu untuk pertumbuhanmu dari sekarang.”

Hatiku jatuh berkeping-keping.

Itulah kata-kata yang paling tidak ingin didengar seorang pria.

“…apa punyaku benar-benar kecil?”

Lucy tertawa dan tersenyum nakal seolah-olah dia menggodaku.

“Ini sesuai seseorang seusiamu, tapi itu benda anak kecil sih. Tadi malam itu bahkan tidak mencapai dalam diriku, bukan?”

“Biarkan aku mencoba sekali lagi!”

Amarahku mulai melompat pada Lucy tapi dia malah menahanku di ranjang.

Aku bangga dengan kekuatanku, tapi dia mampu untuk menahanku dengan hanya tangan kirinya.

“Aku berniat untuk mengajarimu bagaimana menangani perempuan mulai sekarang, sehingga jernihkan dulu dirimu. Pertama, harus kau ingat bagaimana untuk menerima blowjob, kukira.”

SLURP, dia menjilat bibirnya. Wajahnya seperti predator

Sementara masih menjaganya agar aku ditahan dengan satu tangan, dengan mudahnya dia melucuti bagian bawah tubuhku.

“Wah, itu sudah berdiri? Bagaimana bisa?”

“…Aku sudah menatap payudara dan pantatmu sepanjang waktu.”

Lucy berekspresi bahagia hari ini.

“Aww, manis sekali, mari kita memberikan hadiah kecil.”

Dia menurunkan dadanya sendiri dan dibawa keluar payudaranya, dan sambil berayun-ayun sehingga aku bisa melihat mereka, dia mengambil penisku ke dalam mulutnya.

Dia bersenang-senang tapi kupikir itu sedikit lebih besar dibandingkan dengan para tentara bayaran yang kulihat….

Tapi Lucy dengan mudah mengambil penis yang mengeras, terangsang, tegakku ke tenggorokannya dan menggerakkan kepalanya dengan ganas.

Selain gerak maju mundur ganas, bagian dalam tenggorokannya menggeliat, merangsang kelenjarku, dan lidahnya yang sensual melilit batangku.

“Guu! Aku keluar!”

Aku memegang kepala Lucy dan dilepaskan ke tenggorokannya.

Aku bahkan tidak bertahan 30 detik saja sejak kami mulai.

Tapi tetap saja, jumlah yang kukeluarkan benar-benar banyak, tenggorokannya membuat suara meneguk.

Ketika aku tak melakukannya dengan baik tampaknya waktu yang dibutuhkan untuk ejakulasi lebih lama dari waktu dia melayaniku.

“Pwaaah! Itulah bau menakjubkan….”

Benar-benar dihabiskan, aku kehilangan kekuatanku dan ambruk di ranjang bahkan tanpa Lucy menjepitku ke bawah.

“Tapi tetap saja, kau terlalu cepat. Memang seenak itu?”

Tidak dapat menghadapinya, aku membungkus diri di ranjang dan merajuk.

“Kubilang mau bagaimana lagi karena kau baru saja kehilangan keperjakaanmu kemarin, selain itu, banyak keluar dan dengan sedikit paksa, juga. Jangan terlalu sedih.”

Lucy membuat suara gemerisik saat ia menanggalkan pakaian hitamnya, kemudian dia menyelam di bawahku yang terbaring di atas kasur.

“Ayo, inilah ranjang wanita, jangan ragu untuk menggunakannya tanpa menahan diri. Semakin alat laki-laki digunakan semakin menjadi sesuatu yang baik, terus berlatih dan kau akan dapat bertahan lama, oke?”

Aku masuk dengan tenang dan menggerakkan pinggulku, tetapi dengan sedikit rangsangan dan membesar-besarkan respons dari dia, aku mampu melakukan perbuatan dengan perasaan yang baik.

Namun, meskipun aku keluar lagi dan lagi, ia bergeser ke serangan balik seolah-olah untuk mengakhiri tindakan terus-menerus diriku.

“Mari kita berhenti di sini dan mengakhirinya, oke.”

Dia mengangkat tubuhnya dan memberiku blowjob lain, dan terlebih lagi, dia meletakkan jarinya di lubang pantatku dan menyiksaku jadi keras, aku mencapai klimaks tiga kali dan membuatku kehilangan kesadaran sekali lagi.

Aku memutuskan bahwa suatu hari nanti aku pasti akan membuat Lucy menjerit seperti seorang gadis.

 

Post a Comment

0 Comments